DOA DAN MEMOHON PERLINDUNGAN IBARAT SENJATA

Berkata Imam Ibnul Qayyim rahimahullah:

“Doa dan memohon perlindungan ibarat senjata. Senjata itu juga dilihat dari sisi orang yang memegangnya, tidak hanya dari sisi ketajamannya saja.

Kapan saja senjata itu sempurna tanpa ada cacat, orang yang memegangnya kuat, tidak ada penghalang padanya, maka bisa menghancurkan musuh. Kapan saja tertinggal satu dari tiga sifat tersebut, maka kurang pengaruhnya.

Apabila pada doanya mengandung sesuatu yang tidak baik, atau orang yang berdoa tidak mengumpulkan antara hati dan lisannya dalam berdoa, atau di sana ada penghalang diijabahi doa, maka tidak akan mendapatkan pengaruh dalam doanya.”

(Al-Jawabul Kafi, 19)

قال الإمام ابن القيم رحمه الله :

( والأدعية والتعوذات بمنزلة السلاح ، والسلاح بضاربِـه ؛ لابحـدّه فقط ،

فمتى كان السلاح سلاحاً تاماً لا آفة به ، والساعد ساعد قوي ، والمانع مفقود ؛ حصلت النكاية في العدو ..

ومتى تخلّف واحد من هذه الثلاثة تخلّف التأثير ،

فإذا كان الدعاء في نفسه غير صالح ، أو الداعي لم يَجمَع بين قلبه ولسانه في الدعاء ، أو كان ثَمّ مانعٌ من الإجابة ؛ لم يحصل الأثر ) .

الجواب الكافي : (١٩)


Media Salafy Lampung
Join
Channel Telegram
t.me/salafylampungcom

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *